Bursa Transfer Januari: Kampanye
Liverpool menuju UEFA Champions League Musim Depan
Salah Berburu Hingga Berburu
Salah
Semusim lalu, Rodgers dipercaya
untuk melatih Liverpool, mencoba mengembalikan harkat dan martabat The Anfield Gank, Liverpool sebagai tim
papan atas Liga Inggris dan juga Eropa. Setelah era Rafael Benitez yang begitu
indah, Liverpool kehilangan status sebagai tim papan atas di Inggris. Praktis bermain
di Liga Champions juga menjadi sebuah utopia yang berusaha diwujudkan dari
waktu ke waktu. Tak kurang dari Roy Hogdson dan Kenny Dalglish ditunjuk sebagai
manager sebelum akhirnya Brendan Rodgers takes
a charge di Liverpool. Selama era Hogdson,
Liverpool melakukan transfer nyeleneh,
dengen merekrut mayoritas pemain berkelas medioker seperti Danny Wilson (dari
Ranger), Fabio Aurelio (Free agent), Poulsen (Juventus), Jones (Boro), dan
Konchesky (Fulham). Bisa dipahami, era Hogdson adalah era pergantian
kepemilikan, sehingga tidak banyak dana yang bisa dikucurkan untuk menggaet marquee player.
Sehabis era Hodgson, memori indah
bersama dengan Dalglish di masa lalu membawa Liverpool mencoba peruntungan
Dalglish kembali. Dalglish membeli lima pemain dengan budget yang tidak sedikit, Luis Suarez (22,8 juta pounds), Andy
Carroll (35 juta pounds), Jordan Henderson (16 juta pounds), Charlie Adam (9
juta pounds), dan Stewart Downing (20 juta pounds). Dari ke lima nama diatas,
saat ini yang tersisa adalah Suarez dan Henderson. Suarez menjadi pembelian
yang tepat, sedangkan Henderson mulai terpinggirkan dengan kehadiran Allen,
Coutinho dan mulai pulihnya Lucas Leiva. Hal ini membuktikan bahwa Liverpool
salah berburu pemain selama ini. Tak ayal, Brendan Rodgers memilih untuk
berhati-hati dalam membelanjakan dana untuk pemain di bursa transfer.
(Coutinho dan Sturridge, pembelian sukses yang menjadi pemain kunci Liverpool)
Di awal kedatangannya, pembelian
termahal Rodgers adalah Joe Allen dari Swansea dengan nilai 15 juta Pounds.
Kemudian disusul Borini (10,5 juta pounds). Pada Januari, Sturridge (12 juta
pounds), dan Coutinho (8,5 juta pounds) menyusul. Terbukti, minus Borini yang
dipinjamkan ke Sunderland, ketiga pemain di atas menjadi pemain kunci Liverpool
saat ini. Rodgers juga dipuji saat mendatangkan Mignolet (9 juta Pounds), Toure
(gratis) dan Sakho (18 juta pounds) awal musim ini, dimana ketiganya menjadi
pemain kunci kestabilan permainan Liverpool. Terbukti, setengah pemain rekrutan
Rodgers menjadi pemain kunci Liverpool sehingga bisa menatap bermain di Liga
Champions musim depan. Setelah salah berburu pemain sepeninggal Benitez,
Liverpool sekarang berburu Salah, seorang winger milik FC Basel, sebuah klub
Swiss. Mohammed Salah, Winger yang bermain untuk Mesir ini dibanderol 12 juta
euro oleh Basel. Liverpool sendiri tidak keberatan melepaskan dana sebesar itu
untuk Salah, mengingat Liverpool membutuhkan skuad mumpuni untuk mengarungi
sisa Kompetisi Liga Inggris dan meraih satu tiket ke Liga Champions musim
depan, seperti yang mereka canangkan di musim-musim sebelumnya bersama Hogdson
dan Dalglish.
(Mohammed Salah (FC Basel), menjadi salah satu target Liverpool di bursa transfer Januari)
Amatlah wajar bila Liverpool
merindukan Liga Champions, yang sejatinya, Liga Champions juga terasa kurang “sreg”
tanpa Liverpool, yang memiliki tradisi baik di turnamen ini. Tahun depan genap
sepuluh tahun terakhir kali mereka merebut gelar Juara Liga Champions (tahun 2005-red). Tak
ayal, bermain di kompetisi terbesar di dunia ini menjadi agenda penting
Liverpool musim ini. Mempersiapkan skuad terbaik, dan menambah materi
berkualitas jelas sebuah kebutuhan yang harus dilakukan oleh Liverpool. Ya,
Liverpool telah belajar dari salah berburu selama ini hingga akhirnya mereka yakin untuk
berburu Salah, demi mengakusisi ambisi mereka bermain di Liga Champions musim
depan.
(Gerrard dkk berambisi bermain di Liga Champions musim depan dan mengulangi kesuksesan 2005)
We miss you, Anfield Gank!
nice bro...
BalasHapusThanks gan...
BalasHapuskeep view. Update tiap hari ^^
Glory Glory Man United!!
BalasHapusHihihihihi
:-D