Kolom Daniel Oslanto
Mourinho Merampungkan Salah,
menjual Mata
Salah Menjual Mata?
Hari ini, Mohamed Salah akan
melakukan tes medis di Chelsea, setelah klub lamanya, Basel dan Chelsea telah
menyepakati transfer winger asal Mesir ini. Di sisi Lain, Chelsea dikabarkan
semakin dekat dengan penjualan Juan Mata ke Manchester United. Nilai beli Salah
diperkirakan mencapai 18 juta Pounds sedangkan nilai jual Mata mencapai 37 juta
pounds. Secara ekonomi, Chelsea mendapati surplus yang cukup besar dari
transfer kedua pemain ini. Yang menjadi unik adalah keputusan Mourinho untuk
merampungkan transfer Mata dan Salah. Mourinho menyebut Mata tidak ada dalam
skemanya, mengingat Mata sangat efektif bermain sebagai winger. Salah sendiri
mempunyai tipe dan gaya bermain seperti Mata, bukankah ini berarti Mourinho membeli
seorang winger dengan menjual seorang winger pula? Kedatangan Salah akibat menjual
Mata? Senaif itukah?
(Chelsea berhasil menyalip Liverpool dalam perburuan Mohamed Salah. Credit: Merseyreds)
Harus diakui bahwa Mata adalah
kepingan penting bagi Chelsea dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan dalam skema
Mourinho, Dalam beberapa partai, Mata menjadi kepingan penting untuk menyiasati
deadlock yang terjadi di lapangan, saat pemain Chelsea kehabisan akal untuk
mencetak gol kemenangan. Namun, skema Mou yang lebih mengutamakan Hazard dan
Wilian beroperasi di sektor ini menjadikan Mata sebagai penghangat bench, yang
mana hal ini tidak baik bagi peluangnya untuk bermain di Piala Dunia Brazil 2014.
Menuju MU adalah pilihan paling logis.Untuk mengatasi kepergian Mata, Mourinho
mendatangkan Salah. Apakah memang benar Salah menjadi kebutuhan Chelsea?
Kolusi “Putih”, Mourinho?
Mari kita bahas sejenak mengenai
sepakbola dan beberapa kelicikan tersembunyi di dalamnya, sebelum membahas
tindakan “nyeleneh” Mourinho. Sepakbola menyajikan pertandingan dan prestasi,
namun untuk mencapainya terkadang praktek-praktek yang tak biasa digunakan,
baik secara eksplisit dan implisit. Federasi sepakbola tertinggi dunia, FIFA
dan asosiasi Eropa, UEFA tentu tidak membenarkan adanya tidakan seperti ini
bila dilakukan secara terbuka. Namun bila dilakukan secara tersembunyi, itu
sesuatu hal yang sulit dibuktikan, dan kedua badan sepakbola tidak bisa berbuat
banyak. Beberapa tahun silam, Real Madrid pernah dituduh memberikan iming-iming
bonus besar kepada Zaragoza dan pemainnya bila berhasil mengalahkan Barcelona di
partai terakhir La Liga. Meskipun pada dasarnya dugaan tindakan Madrid tidak “mencemari”
sepakbola, namun tetap saja kolusi seperti ini tidak bisa ditolerir UEFA dan
Madrid membantah melakukannya. Awal musim, Real Madrid memberikan Kaka secara cuma-cuma
kepada Milan. Sangat aneh mengingat banyak yang menginginkan Kaka, dan Madrid
rugi secara ekonomi bila melepasnya secara gratis ke Milan. Namun,
dibalik “hibah” Kaka ke pada Milan, Madrid tentu berharap Milan dengan Kaka
dapat merepotkan Barcelona di ajang Liga Champions, yang mana akan
menguntungkan Madrid bila Barca harus membagi konsentrasi di ajang Liga
Champions dan di liga domestik.
Well, secara tidak langsung,
Mourinho telah berkolusi dengan Moyes dan MU. Mourinho memberikan Mata kepada
MU untuk menjadi solusi permainan MU. Di sisi lain, Mourinho tentu berharap tambahan
tenaga bernama Mata ke MU akan menyulitkan dua pesaingnya, Arsenal dan
Manchester City, sehingga dapat memuluskan jalan Chelsea meraih gelar juara
Liga Inggris musim ini. Yap, kedua nama terakhir akan menghadapi MU di sisa
musim ini di Liga Inggris. Bagi Chelsea sendiri, kepergiaan Mata tidak akan
merugikan mereka seandainya bertemu dengan MU di Liga Champions. Kekuatan MU
akan tetap sama bila berlaga di Liga Champions, mengingat Mata cup-tied, tidak
bisa dimainkan di ajang ini.
(Kedatangan Mata menjadi win-win solution bagi Chelsea dan MU? Credit: blogger)
Setelah berhasil “mengebiri”
Arsenal dan Manchester City, Mourinho kembali melakukan manuver kontroversial
saat berhasil menyalip Liverpool, pesaingnya di Liga Inggris, dalam perburuan Mohamed
Salah. Ya, pemain timnas Mesir ini adalah seorang pemain sayap seperti halnya
Juan Mata, namun Mourinho tetap membelinya. Di satu sisi Mourinho tidak
menginginkan skuadnya bertambah lemah, sehingga kepergian Mata harus disiasati
dengan mendatangkan pemain penggantinya. Di sisi lain, kehadiran Salah akan
membuat Liverpool kehilangan buruan utamanya di bursa transfer. Licik, namun
harus diakui, manuver Mourinho sangat brilian dan mengagumkan.
(Manuver Mourinho di bursa transfer musim dingin kali ini memang licik. Credit : kliksport )
Mourinho telah melakukan manuver
yang licik, kontroversial, namun mengesankan. Meskipun demikian, masih banyak
hal perlu pembuktian. Secara kekuatan, di Liga Inggris, tambahan Matic dan
Salah, Chelsea akan tetap kuat meski menjual Mata. Namun di Liga Champions,
Matic dan Salah yang berstatus cup-tied telah melemahkan Chelsea. Bila di akhir
musim Chelsea berhasil mengakhiri liga sebagai kampium, maka Mourinho pantas
membusungkan dada terkait manuvernya di transfer musim dingin ini. Namun, bila
di sisa musim ini Mohamed Salah tidak sesuai dengan ekpektasi Chelsea, dan Juan
Mata menjadi menggila di MU, bukankah Mourinho telah salah menjual mata
terbaiknya? Benar, Mourinho salah menjual matanya yang bernama Mata.