Jelang Manchester United vs
Swansea
12 Januari 2014, Old Trafford
Tutup Periode Sibuk dengan Tiga
Poin
Manchester United menjadi tim
tersibuk di Inggris. Mulai dari pertengahan Desember 2013, hingga saat ini,
Manchester United kudu berlaga di tengah pekan dan juga di akhir pekan setiap
minggunya. Tak ayal kondisi ini menimbulkan persoalan dimana Moyes harus
melakukan rotasi untuk menjaga kebugaran tim sembari berharap tidak ada pemain
yang mengalami cedera. Moyes harus membayar mahal hal ini dengan kekalahan
dalam tiga laga terakhir MU dalam tiga ajang. Kontra Tottenham di EPL, kontra
Swansea di FA, dan kontra Sunderland di Piala Capital One.
(MU mengalami kekalahan beruntun dalam tiga partai terakhir)
Lawan yang dihadapi MU minggu ini
adalah Swansea, tim yang baru saja mengalahkan mereka di ajang Piala FA, minggu
lalu. Swansea yang menyasar kesempatan untuk berlaga di Eropa musim depan
melalui jalur Piala tentunya telah mengerahkan kemampuan terbaiknya saat
menghadapi MU di Old Trafford minggu lalu. Sisa-sisa eurofia kemenangan
tersebut menjadi modal utama pasukan Michael Laundrup untuk kembali meraih
kemenangan. Sayangnya, Moyes sendiri paham bahwa tiga poin akan membawa mereka
mendekat ke papan atas Liga Inggris sekaligus menutup periode sibuk dan
rentetan kekalahan Vidic cs. So, bukan
tidak mungkin Moyes akan menurunkan skuad terbaiknya untuk menutup periode
sibuk mereka dengan raihan tiga poin.
Bedah Strategi:
Kembali ke Awal
Moyes mendapati dirinya dalam
masalah besar menyusul kekalahan tiga kali beruntun MU, dimana teranyar
dikalahkan oleh Sunderland. Pada pertandingan menghadapi Sunderland, Moyes
kembali bereksperimen dengan memasang 4-4-1-1, memposisikan Januzaj sebagai
penyerang lubang di belakang Welbeck, alih-alih memasang Kagawa untuk bermain
di posisi aslinya tersebut. Januzaj bermain impresif, namun, pemain lain tidak
bisa mengikuti pakem ini dengan baik, seperti yang dilakukan oleh Giggs dan
Cleverley. Pada kesempatan melawan Swansea yang memiliki lini tengah yang cukup
tangguh, Moyes bisa memanfaatkan Rooney untuk bermain di belakang Welbeck, dan
memainkan pola awal 4-2-3-1 yang sering mereka gunakan selama ini.
(Ronney akan kembali kembali memainkan peran penting dalam strategi Moyes)
Laundrup kemungkinan akan
memasang Pablo Hernadez yang mulai pulih dari cedera, untuk diduetkan dengan
Jonathan De Guzman sebagai penyeimbang di lini tengah. Michu dan Dyer yang tak
bisa tampil akibat cedera akan memberikan jalan kepada Routledge dan Britton
untuk kembali mengisi posisi sayap. Mendukung Bony di lini depan, Laundrup akan
memasang Shelvey sebagai gelandang serang.
Pemain Kunci:
Januzaj bisa menjadi kartu truf
Moyes dalam pertandingan ini. Kapabilitasnya yang bisa bermain baik di posisi
gelandang serang, gelandang kiri dan sayap kiri memberikan banyak alternatif
kepada Moyes. Pada pertandingan melawan Swansea, Moyes bisa memanfaatkan tenaga
pemain berusia 18 tahun ini untuk menyisir sisi kanan Swansea yang digalang
oleh Tiendalli. Di sisi Swansea, De Guzman bisa menjadi kunci dalam
pertandingan ini. Kemampuannya mengeksekusi bola-bola mati menjadi ancaman
tersendiri bagi United. Tidak hanya itu, De Guzman juga lihai dalam mengontrol
alur permainan Swansea dan kerap melakukan penetrasi langsung ke gawang lawan.
Moyes harus memberikan instruksi kepada pemainnya untuk memperhatikan gelnadang
asal Belanda ini.
(Jonathan De Guzman, pergerakannya bisa membahayakan Manchester United)
Prakiraan Formasi:
Manchester United (4-2-3-1)
1-De Gea, 12-Smalling, 6-Evans,
15-Vidic, 3-Evra, 23-Cleverley, 16-Carrick, 25-Valencia, 44-Januzaj, 10-Rooney,
19-Welbeck
Manager: David Moyes
Swansea (4-2-3-1)
25-Tremmel, 22-Angel Rangel,
6-Williams, 4-Chico, 33-Davies, 21-Canas, 20-De Guzman, 15-Routledge,
11-Hernandez, 10-Bony
Manager : Michael Laundrup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar