Kolom Daniel Oslanto, “tribute to
Eusebio”
Ironi Amstrong dan
Eusebio
Saya tergelitik saat menonton
film Bollywood, “3 Idiots”, di momen Viru Shahastrabuddy alias Virus bertanya
kepada mahasiswanya, “Siapakah manusia yang pertama kali menginjakkan kaki di
bulan? Semua menjawab, “Neil Amstrong." Virus melanjutkan pertanyaannya.
Siapa yang kedua? Tak ada yang mampu menjawab, dan dia menutup pembicaraan
dengan mengatakan orang tidak mengenang yang kedua. So, Jadilah yang terbaik
dan yang pertama.
Nama Eusebio memang kalah populer
dibandingkan dengan Pele, Maradona, Messi atau Christiano Ronaldo. Namun sebagai
seorang penikmat sepakbola dan sejarahnya, nama Eusebio bukanlah nama yang
asing. Mengingat nama Eusebio, maka memori mencoba mereka-reka segelumit
kejadian di perempat final Piala Dunia 1966, saat Portugal, debutan Piala Dunia
sudah tertinggal 0-3 dari Korea Utara di babak pertama. Dan nama Eusebio
menjadi penyihir yang membalikkan keadaan untuk keunggulan Portugal 5-3 di
babak kedua dengan torehan empat golnya. Mengakhiri turnamen Piala Dunia dengan
torehan sembilan gol di Piala Dunia yang dimenangkan Inggris tersebut, yang
membuatnya diganjar Top scorer. Ya, Eusebio, peraih gelar topskor piala dunia
1966, pemain terbaik Eropa 1965, membawa Benfica juara Liga Champions
1961/1962, pencetak gol terbanyak Liga Portugal selama sembilan tahun dari 1964 hingga 1973.
Well, itu semua tidak akan cukup untuk meyakinkan semua penulis
buku, majalah, tabloid, reporter, atau pundit
meyakini bahwa Eusebio adalah seorang legenda besar yang ada dalam dunia
sepakbola. Contoh sederhana, berapa banyak buku pelajaran olahraga yang memuat
nama Eusebio sebagai salah satu legenda sepakbola dalam salah satu bacaannya?
Berapa banyak buku atau majalah atau tabloid olahraga terutama sepakbola yang
menyisihkan satu halamannya untuk membahas Eusebio dan pencapaiannya? Hmm,
rasanya nama Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo dan kisah hidupnya lebih
menjual ketimbang nama Eusebio.
Tak sedikit juga yang meyakini
bahwa Pele dan Maradona adalah pemain terbaik sepakbola sepanjang masa. Seolah
lupa bahwa nama seperti Lev Yashin, Perenc Puskas, atau Gerrad Muller adalah
legenda yang tentunya tidak bisa dipandang sebelah mata. Tak ayal, kepergian
Eusebio pada 5 januari 2014 meninggalkan dunia ini membuat dunia sepakbola
berduka, dan mencoba untuk mengenangnya dua tiga hari, membahas pencapaiannya
dalam beberapa hari, kemudian melupakannya. Habis cerita. Ironis memang, tetapi
itulah yang terjadi.
Neil Amstrong mencatatkan diri
dalam sejarah sebagai manusia yang pertama kali menginjakkan kaki di bulan.
Terlepas dari kontroversi dari dipertanyakan keabsahan peristiwa tersebut
hingga saat ini, namun hingga saat saya duduk di bangku perguruan tinggi
beberapa tahun lalu, saya menemukan nama Neil Amstrong sebagai manusia yang
pertama kali mendaratkan kaki di bulan pada buku pelajaran Sejarah milik
keponakan saya. Italia sedang tertekan atau lawan yang bersimpati atas ancaman
Mussolini di tahun 1934, membawa Italia sebagai juara di Piala Dunia. Inggris
yang mengebiri Portugal, sang debutan dengan Eusebionya di semifinal dengan
perubahan venue pertandingan tetap
dikenang sebagai juara dunia 1966. Francis yang dituduh “sengaja” membuat
Ronaldo terkena penyakit misterius sebelum final Piala dunia 1998 tetaplah
dianggap sebagai juara dunia. Ya, mereka semua menjadi yang terbaik, yang
pertama, yang dikenang, sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh Eusebio
bersama dengan Portugal, sekalipun sukses besar di level klub. Untuk kali ini,
saya setuju dengan seorang dosen saya semasa kuliah dan sosok Virus yang ada di
film “3 Idiot”. Whatever you are, be the
best one. Jadilah yang pertama atau terbaik di dunia.
Akhir kata, Adeus, Eusebio!
Daniel Oslanto
Dapatkan informasi Sepakbola lainnya dengan me-like FB Football Assist
Lanjutkan...
BalasHapusWalau saya sebenarnya tidak mengetahui tokoh tersebut, but nice...