Jelang Real Madrid vs Celta Vigo
8 januari 2014, Santiago Bernaubeu
Galacticos Pamer Aksi
Banyak cerita di Madrid awal tahun ini. Seperti yang
dilansir oleh Realmadrid.co.id, Ancelotti mempersiapkan 22 skuad untuk
menghadapi Celta Vigo. Madrid bermain dengan tim utama minus Varane dan Khedira
yang cedera panjang. Kabar baiknya tentunya adalah kembalinya Gareth Bale ke
dalam skema utama Allenatore asal Italia tersebut. Bagi rekan Bale, Cristiano
Ronaldo, laga ini bisa menjadi laga pamungkas untuk meyakinkan para jurnalis
dunia dan kapten tim untuk memilihnya sebagai pemain terbaik dunia, yang akan
diumumkan pekan mendatang. Tak ayal, ambisi tersebut menempatkan Celta Vigo
menjadi sasaran pembuktian sang megabintang.
Celta Vigo sendiri mencatatkan performa yang tidak begitu
impresif. Skuad asuhan Luis Enrique ini berada di posisi ke 17, atau setingkat
di atas zona degradasi. Dapat mencuri poin dari kandang Real Madrid akan
membuat mereka sedikit menjauh dari zona tersebut, meski hal ini tentunya tidak
mudah untuk dilakukan mengingat dari delapan partai kandang Madrid musim ini,
Ramos cs memenangi tujuh laga dan hanya kalah dari Barcelona. Tentunya ini
sebuah misi mustahil. Jangankan untuk mencuri poin, menghindari Nolito cs dari
ambisi besar Ronaldo dan rekan-rekannya untuk pamer aksi dan berpesta di
Bernaubeu adalah sebuah hal yang patut di apresiasi. Celta Vigo bertandang ke
Madrid disaat pasukan Los Galacticos ingin pamer aksi.
Bedah Strategi:
Flexibilitas Sisi Sayap
Carlo Ancelotti tidak punya pilihan selain memenangi laga
ini untuk memelihara peluang meraih gelar Liga BBVA musim ini. Maka pilihan
paling logis adalah menurunkan pasukan terbaiknya. Kembalinya Bale ke lapangan
memberikan opsi flexibitlitas sisi sayap. Ronaldo yang sejatinya bermain sebagai
penyerang sayap, akan berada di belakang Benzema sebagai pendobrak dari lini
kedua. Sisi kiri dan kanan sayap akan dipegang oleh Di Maria dan Bale. Opsi
penyerangan semakin yahud dikarenakan ketiganya dapat bertukar posisi dan
mendobrak dari posisinya mashing-masing sehingga akan menimbulkan masalah besar
bagi lawannya. Di belakang ketiganya, Ancelotti masih mempercayakan duet Modric
dan Xabi Alonso sebagai jangkar dan penyeimbang di lini tengah.
Ketika menghadapi Barcelona dan Atletico Madrid, Luis Enrique
menggunakan pakem 4-2-3-1. Harapan untuk menumpuk gelandang bertipikal fighter
di lini tengah andil dalam penggunaaan pakem ini. Menghadapi Madrid,
kemungkinan Enrique mengandalkan skema ini, ketimbang skema favoritnya, 4-3-3
yang sudah mengakar dalam dirinya. Borja Oubina dan Alex Lopez berfungsi
sebagai penyeimbang di lini tengah. Kecepatan yang dimiliki oleh Nolito harus
diwaspadai Arbeloa yang bertugas menjaga pos sisi kanan Madrid.
Prakiraan Formasi:
Real Madrid (4-2-3-1)
25-Diego Lopez, 17-Arbeloa, 4-Ramos, 3-Pepe, 12-Marcelo,
14-Xabi Alonso, 19-Modric, 22-Di Maria, 11-Bale, 7-Ronaldo, 9-Benzema
Manager: Carlo Ancelotti
Celta Vigo (4-2-3-1)
13-Yoel, 19-jonny, 22-Cabral, 30-David, 15-Aurtene, 8-Alex,
4-Borja, 24-Fernandez, 10-Nolito,
12-Rafinha, 11-Charles
Manager : Luis Enrique
Dapatkan informasi Sepakbola lainnya dengan me-like FB Football Assist
Tidak ada komentar:
Posting Komentar