Rabu, 08 Januari 2014

[Sepak Pojok] Ribery Mencari Keadilan



Jelang Gala FIFA Ballon D’Or, 13 Januari 2014


Ribery Mencari Keadilan

Pengumuman pemenang FIFA ballon D’Or alias pemain terbaik dunia tinggal menghitung hari. Ada tiga kandidat pemenang penghargaan ini. Cristiano Ronaldo (Real Madrid), Lionel Messi (Barcelona) dan Frank Ribery (Bayern Munich). Ronaldo pernah meraih gelar ini pada tahun 2008 setelah membawa MU menjadi juara Liga Champions. Messi kemudian mencetak sejarah empat kali beruntun meraih penghargaan ini mulai dari 2009  hingga 2012. Uniknya, hanya Ribery yang belum pernah merasakan gelar ini, bahkan hingga saat ini diyakini tidak akan memenangkan penghargaan ini.
 
Mari menilik sejenak prestasi yang diraih oleh ketiganya. Messi meraih gelar Topskorer Liga Spanyol sekaligus mengantarkan Barcelona meraih gelar Juara Liga Spanyol. Ronaldo yang menjadi ikon klubnya, Real Madrid, menjadi megabintang yang membantu Madrid untuk bisa mencapai babak semifinal Liga Champions dan juga mencetak banyak gol untuk timnya. Di sisi Timnas, pemuda Portugal ini memimpin rekan-rekannya menaklukkan Swedia di babak Play-off kualifikasi Piala Dunia. Hattrick yang dilakukan oleh Ronaldo ke gawang Swedia memastikan Portugal turut berpartisipasi di Piala Dunia Brazil, Juni mendatang. Ribery lebih oke lagi. Meski tidak memiliki ketenaran seperti dua nama di atas, Ribery membawa Bayern Munich meraih treble Winner, gelar Bundesliga, Piala DFB, dan gelar paling prestise, Liga Champions. Sbeelum menutup tahun 2013, Ribery turut mengantarkan Bayern Munich meraih Piala Super DFL, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub. Ribery andil dalam enam gelar yang diraih Bayern sepanjang tahun 2013. Sebuah prestasi yang sangat fenomenal.

 (Ribery, Ronaldo, Messi; memperebutkan gelar pemain terbaik dunia)


Dalam laga Timnas Prancis, Ribery tak kalah ciamik. Tidak diturunkan oleh Didier Deschamp pada laga pertama Play-off Kualifikasi Piala Dunia Zona Eropa kontra Ukraina, Prancis harus menerima kenyataan pahit bila mereka mengalami kekalahan 2-0, yang membuat mereka harus memenangi lagi setidaknya 3-0 untuk memastikan Prancis bermain di Piala Dunia Brazil. Ribery yang diturunkan pada laga kedua, memperlihatkan magisnya memimpin rekan-rekannya membungkam Ukraina 3-0 dan memastikan satu tempat di Piala Dunia. 

Melihat statistik di atas, secara sportif, harus diakui bahwa Ribery berhak atas gelar pemain terbaik dunia tahun ini. Sayangnya, Penilaian pemain terbaik yang dilakukan jurnalis dan para kapten timnas ini tentunya berpotensi menghasilkan pandangan subjektif. Teranyar, Ronaldo menjadi pemain terbaik dunia 2013 versi World Soccer, dengan 1075 poin, mengungguli Messi yang hanya 926 poin dan Ribery dengan 870 poin. Hal yang tentu cukup mengejutkan adalah persentase kemungkinan hasil World Soccer menjadi hasil di Gala FIFA Ballon D Or adalah 73%. Itu artinya, peluang Ronaldo untuk memenangi penghargaan ini sangat besar. Ribery mencari keadilan. Tentunya pencapaian enam gelarnya sepanjang 2013 menguap begitu saja dengan Ronaldo yang tidak begitu istimewa tahun lalu.

  (Ronaldo meraih Ballon D'or pada 2008, dan diyakini mendapatkannya lagi tahun ini)


Seorang sahabat berkata,” Bayern memiliki banyak pemain hebat, yang tentunya memengaruhi kemudahan dan penampilan Ribery di lapangan.” Kemudian saya balik bertanya, “Bukankah Madrid dan Barcelona juga demikian? Bukankah Ronaldo dan Messi dikelilingi oleh para talenta hebat di dunia?” Akan sangat menggelikan bilamana Ribery gagal meraih gelar pemain terbaik dunia tahun ini. Bukan karena saya seorang pengidola Ribery, tapi karena raihan enam gelar yang dilakukan Ribery bersama Bayern tidak dapat ditandingi oleh Ronaldo dan Messi sepanjang tahun 2013. So, akankah Ribery mendapatkan keadilan? Ataukah saya saja yang berpendapat bahwa Ribery pantas mendapatkannya? 

Hmm, menarik untuk ditunggu. 13 Januari 2014. Gala FIFA Ballon D’ Or

Tidak ada komentar:

Posting Komentar