Kolom Daniel Oslanto
Balada AC Milan Bagian III: Anekdot
Sayembara Pelatih
Ini adalah tulisan ketiga saya
mengenai balada AC Milan di musim ini, setelah mempublikasikan artikel pertama
berjudul Balada Milan, Galliani, dan Allegri; yang dilanjutkan dengan artikel
kedua balada Milan :Singa atau Domba, kali ini saya menyoroti balada yang
ketiga, Anekdot Sayembara Pelatih. Pembahasan kali ini adalah apa dikicaukan
akun @milanello di twitter, Galliani: "I'm sorry about Allegri leaving
because it has been 4 wonderful years, but we both agree that it is the right
decision." Well, bukan sebuah kejutan, mengingat Allegri melakukan
banyak kesalahan elementer di musim ini yang mengakibatkan Milan terseok-seok
di Liga Italia. Berhenti menyalahkan Allegri, berhenti menyalahkan Galliani,
berhenti menyalahkan siapapun. Menatap ke depan, siapa yang akan menjadi
pelatih kepala?
(Andriano Galliani memastikan Allegri tidak melatih Milan musim depan)
Faktanya, hingga saat ini
sayembara pelatih baru masih seperti isu bola liar, yang menggelinding kesana
ke mari. Tidak ada sebuah kejelasan. Apakah ini sekedar sebuah sensasi, atau
memang sebuah strategi? Mari kita membahasnya. Kepergiaan Allegri dari Milan di
akhir musim nanti bukanlah sebuah kejutan, namun pernyataan terlalu dini dari
Galliani bahwa Allegri akan segera angkat kaki dari Milan jelas menimbulkan hal-hal
spekulatif. Pertama, media berbondong-bondong mulai membahas siapa para calon
pelatih Milan musim depan, sementara Allegri dan pasukannya harus fokus untuk
mengembalikan performa mereka sebagai tim besar. Kedua, efek negatif yang lain
adalah potensi berkurangnya respek pemain kepada Allegri, karena tidak akan ada
kepastian mengenai status pemain, entah dilibatkan dalam skema musim depan atau
dijual, barisan sakit hati yang selama ini menekan perasaan selama Allegri
memegang skema Milan, dsb.
Sayembara pelatih belum berakhir.
Malah semakin rumit dengan keterbatasan yang dimiliki oleh Milan. Milan
tentunya menginginkan pelatih berkualitas, kaya pengalaman, dan diyakini mampu
mengembalikan performa Milan dengan sumber daya yang ada, dan yang paling
penting, besaran gaji sesuai dengan budget
yang dicanangkan. Sesuatu hal yang sangat sulit untuk ditemukan di saat ini.
Tak ayal bila pada akhirnya Milan akan memilih pelatih muda yang penuh potensi
dan bisa mengerti kultur Milan. Hal inilah yang mengangkat nama Clarence
Seedorf dan Filippo Inzaghi sebagai suksesor Allegri. But wait, bukankah mereka ini minim pengalaman dalam kepelatihan?
(Inzaghi, Legenda sekaligus pelatih tim muda Milan yang mengenal kultur Milan)
Ah, lupakan sejenak pilihan
kepada pelatih muda. Pelatih yang sudah memiliki beberapa pengalaman bagus dan
gaji yang cukup sesuai dengan kriteria Milan ada dalam diri Luciano Spaletti
(Zenit Petersburg), Francesco Guidolin (Udinese) atau Cesare Prandelli (Timnas
Italia). Tapi benarkan bahwa pelatih kaya pengalaman seperti ini yang dicari
oleh Milan? Well, Allegri sendiri tidak
bisa dikatakan buruk mengingat dirinya adalah pelatih terbaik Serie-A semasa
pelatih sekaliber Jose Mourinho melatih Inter Milan, mempersembahkan gelar scudetto di tahun pertamanya bersama
dengan Milan. Namun, mengapa Allegri tidak bisa dikatakan sukses di Milan? Hmm,
kultur Milan bisa menjadi satu alasan. So,
apakah suksesor di atas sudah mengenal kultur Milan dengan baik? Bukankah
mereka sama saja dengan Allegri yang tidak pernah terikat bathin dengan Milan
baik sebagai pemain maupun pelatih?
(Spalletti, pelatih kaya pengalaman yang cocok untuk Milan)
Sayembara kepelatihan Milan menjadi
sesuatu yang lucu. Terlebih rumor yang mengatakan bila Berlusconi menginginkan
Seedorf, dan di awal Tahun baru Galliani bertemu dengan Seedorf, seolah
menegaskan bahwa mantan legenda Milan ini akan menjadi pelatih Milan musim
depan. Namun, bilamana sudah pasti, kenapa Galliani masih menyembunyikannya?
Bukankah selama ini Galliani suka menggembar-gemborkan pihak yang sudah
selangkah menuju San Siro, walaupun pada kenyataannya di akhir jalan membelot
ke pihak lain, apalagi bilamana Seedorf sudah pasti melatih Milan? Kenapa harus
menyembunyikannya? Hanya Galliani yang bisa menjawab sayembara kepelatihan ini.
Yang pasti, Milan saat ini dilatih oleh Allegri dan sedang berjuang merebut
satu tiket ke kompetisi Eropa musim depan.
Sibuk mengurusi sayembara
pelatih, atau sibuk memperbaiki kualitas tim, Galliani?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar