Seedorf menjadi pelatih Milan
4 Alasan Seedorf Tepat Untuk Milan
Setelah Allegri dipecat pasca
kekalahan melawan Sassuolo, Mauro Tassotti mengambil alih posisi tampuk
kepelatihan Milan. Sebagai caretaker, Tassotti hanya memegang kendali hingga
direkrutnya pelatih baru. Milan akhirnya menunjuk Seedor sebagai pelatih anyar. Bukan
sebuah hal yang mengejutkan, mengingat sejak awal musim Silvio Berlusconi
menginginkan Seedorf untuk mengambil alih tampuk kepelatihan di Milan. Meski
demikian, penunjukan Seedorf menimbulkan pro dan kontra di banyak kalangan,
terutama Milanisti. Tak sedikit yang skeptis dengan keputusan ini mengingat
Seedorf tidak punya pengalaman melatih tim. Namun, tak sedikit pula yang
menyatakan dukungannya kepada The Dutchman melatih Kaka cs. Berikut adalah lima
alasan Kenapa Milan harus memilih Seedorf.
1.
Seorang Juara
Tak dipungkiri, Seedorf adalah seorang
Juara. Seedorf adalah satu-satunya pemain di dunia ini yang meraih empat gelar
Liga Champions bersama dengan tiga tim (Ajax Amsterdam, Real Madrid, dan AC
Milan), memenangi 20 trofi bersama ketiga tim tersebut. Dengan pengalaman yang
begitu banyak dalam pertandingan, Seedorf dianggap mampu menjadi jawaban untuk
meningkatkan moral dan mental juara para pemain Milan. Menjadi rahasia umum,
bahwa Milan dihuni banyak pemain memiliki skill mumpuni namun minim histori
bermain di klub besar sehingga kehadiran Seedorf mampu mengembalikan identitas
tim dan kebanggaan setiap pemain mengenakan kostum merah hitam Il Diavollo
Rosso.
(Montolivo minim histori bermain di klub besar. Credit : zimbio)
2.
Mengenal Kultur Milan dan Menguasai Banyak
Bahasa
Kumpulan talenta terbaik dari berbagai
bergabung dalam satu kawah candradimuka salah satu Liga terbaik di dunia, yang
mana demikian juga dengan tim. Milan mengoleksi pemain dari berbagai negara di
belahan dunia, mulai dari Eropa (Italia, Prancis, Belanda, Slovakia), Amerika Latin
(Brazil, Kolombia), Asia (Jepang), Afrika (Ghana). Seedorf menguasai enam
bahasa, yakni Belanda, Inggris, Italia, Portugal, Spanyol dan Suriname. Bahasa yang
dikuasai Seedorf “valid” untuk hampir semua pemain Milan, yang mana akan
memudahkannya untuk mengkomunikasikan taktik dan kemampuannya bagi pemain Milan.
Di sisi lain, Seedorf juga adalah mantan pemain Milan. Seedorf paham betul
budaya tim juara seperti Milan yang akan banyak membantunya untuk mengembangkan
personal pemain. Mungkin di era Seedorf nanti, kita akan melihat banyak pemain
disiplin dan enggan umbar-umbar foto atau status di social media.
(Status mantan penggawa Milan dan menguasai enam bahasa mempermudah komunikasi Seedorf dengan pemain di Milan. Credit: TopNews)
3.
Konsepnya : Put The Right Man on The Right Place
Kabar yang beredar adalah Seedorf
menginginkan dua mantan pemain Milan menjadi staffnya. Mereka adalah Jaap Stam
dan Hernan Crespo. Jaap Stam diproyeksikan menangani dan melatih pemain
bertahan Milan Well, bilamana itu terjadi, itu sebuah hal yang sangat bagus.
Stam adalah salah satu bek terbaik di dunia, bahkan hingga saat ini sulit
mencari pemain sekelas Stam. Pemain yang satu-satunya menjadi penyesalan
Ferguson ketika menjual pemain-pemainnya ini dapat membantu Zapata dan
kawan-kawan meningkatkan tehnik dan cara bertahan mereka. Crespo sendiri adalah
pemain yang sangat cerdik semasa aktif di lapangan. Kehadirannya akan banyak
membantu para penyerang Milan. Dan Seedorf sendiri yang akan menangani pemain
lini tengah Milan. Bilamana hal ini menjadi kenyataan, Seedorf memang percaya dia
bukan Superman, sekalipun dia adalah legenda di dunia sepakbola. Dia
membutuhkan orang yang tepat dalam setiap bidang untuk mengoptimalkannya. Ya,
put the right man on the right place.
4.
Personal yang Menyenangkan : Dihormati dan
Disegani Pemain Muda
Seedorf adalah pribadi yang menyenangkan.
Di dalam dan diluar lapangan, Seedorf dipandang sebagai seorang pribadi yang
mengagumkan. Well, belum lama menjadi pelatih Milan, Seedorf langsung
mengungkapkan ingin membeli pemain Botafogo, Doria. Doria masih berusia 19
tahun yang tentunya dipandang Seedorf sebagai salah satu talenta berbakat.
Milan memiliki banyak pemain muda berbakat. DeSciglio, Sharaawy, Cristante,
Pentagna adalah sekelompok bakat muda yang main di tim utama Milan. Kehadiran
Seedorf tentu akan mendapat respek dari mereka.
(Cristante, mengagumi dan menghormati personal Seedorf. Credit : Sundul)
Ditengah ekspektasi kepada Seedorf untuk
membawa Milan bangkit tetap meninggi, harus diakui kehadiran Seedorf setidaknya
membawa eruofia dan gairah baru bagi pemain-pemain Milan, staff dan segenap
fans Il Rossoneri di seluruh dunia.
Selamat bergabung, Clarence Seedorf. Mazel Tov!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar