Jumat, 17 Januari 2014

[Bedah Strategi Daniel Oslanto] Rahasia Di Balik Ketangguhan Arsenal : Wenger Ways



Kolom Daniel Oslanto
Rahasia Di Balik Ketangguhan Arsenal

Wenger Ways

Berdasarkan data dari Soccerway, sekitar 30 partai dilakoni Arsenal musim ini, dengan rincian, 21 di ajang Liga Inggris, 6 di Liga Champions 2 di Piala Liga dan 1 di Piala FA. Statistik yang didapatkan Arsenal adalah 21 kemenangan, 3 hasil imbang dan 6 kekalahan. Rasio kemenangan Arsenal bersama Wenger musim ini adalah 73,3 %. Impresif! Arsenal memesona di ajang Liga domestik dan di Eropa. Wenger memainkan peran yang sangat penting dalam statistik luar biasa ini. Tapi sulit mempercayai, dari 30 partai yang dilakoni Arsenal, hanya 3 laga Wenger berpaling dari skema 4-2-3-1 kesukaannya, yaitu ketika bersua Fenerbache sebanyak dua kali dan Napoli sekali. Itu artinya di ajang liga domestik, Wenger memainkan pola yang sama hingga saat ini, yaitu 4-2-3-1. Namun, dengan fakta telah terbacanya strategi dan formasi Arsenal, mengapa Mesut Ozil dan kawan-kawan begitu sulit ditaklukkan musim ini? Inilah yang saya sebut dengan Wenger Ways.

Wenger Ways adalah sebuah taktik jitu yang diterapkan oleh Wenger untuk menyiasati melimpahnya stok pemain kreatif di lini tengah di Arsenal. Tercatat mulai dari Rosicky, Ramsey, Cazorla, Wilshere, dan Ozil memiliki kemampuan natural sebagai pengatur permainan atau playmaker. Senyum Wenger semakin mengambang mengingat lima nama pemain tersebut adalah versatile, yang artinya bisa bermain di berbagai posisi. Yup, ini adalah sumber kekuatan Arsenal musim ini. Wenger Ways memungkinkan pemberian role play kepada lebih dari satu pemain di setiap laga. Ini yang menjadikan Arsenal sangat susah ditebak. Dalam sebuah pertandingan, Wenger bisa memainkan hingga tiga pemain yang memiliki kemampuan natural sebagai playmaker, dengan komposisi, satu sebagai gelandang bertahan, satu gelandang serang dan satu pemain sayap. Berikut saya sajikan analisa empat pertandingan Arsenal (dua kandang, dua tandang), 

Aston Villa (1-2) Arsenal
Ini merupakan pertandingan teranyar Arsenal. Dalam pertandingan ini, Wenger memainkan tiga gelandang kreatifnya di dalam posisi naturalnya. Wilshere bermain sebagai gelandang tengah, Ozil sebagai gelandang serang, dan Cazorla bemain melebar ke sisi kiri.

 
(Susunan Formasi Pemain di Laga Aston Villa vs Arsenal. Credit : Soccerway)



Dalam laga ini, Arsenal menguasai Ball Possesion dengan keunggulan 56:44, namun kalah dalam jumlah tembakan. Ozil yang bermain sebagai role play dalam pertandingan ini tertutupi dengan pola one to one marking  yang dilakukan oleh sekaligus tiga pemain Aston Villa, yakni Delph, Westwood, dan Alhamadi terhadapnya. Wilshere yang berada di belakang Ozil, mengambil alih keadaan mengambil alih role play Arsenal. Dalam laga ini, Wilshere mencetak 1 gol dan 1 assist.

Arsenal (2-0) Liverpool
Dalam laga ini, Suarez menjadi salah satu momok yang paling diwaspadai kubu Arsenal, mengingat tajamnya sang bomber dalam dua pertandingan teranyar. Wenger tidak punya pilihan selain memastikan timnya mampu mencetak gol untuk menjaga mengamankan kemenangan. Wenger menurunkan empat dari lima pemain kreatifnya dalam pertandingan ini. Luar biasa! Ramsey sebagai gelandang tengah, Cazorla, Ozil dan Rosicky ada pada garis sejajar di belakang striker

(Susunan Formasi pemain di Laga Arsenal vs Liverpool. Credit : Soccerway)


Dalam laga ini, Wenger terpaksa memainkan tiga pemain bertipikal playmaker di belakang striker, karena terbatasnya pemain di lini tengah akibat cedera. Alih-alih akan kesulitan mengembangkan permainan karena terbatasnya ruang gerak para playmaker, pemain Liverpool justru kebingungan untuk melakukan penjagaan. Ketiga pemain tersebut saling bertukar posisi sepanjang pertandingan. Cazorla berhasil membuka kemenangan Arsenal sebelum akhirnya ditutup oleh Ramsey dengan sebuah gol.

Man. City (6-3) Arsenal
Formasi Wenger yang konstan dari laga ke laga menjadi sebuah keuntungan bagi Pellegrini. Pellegrini yang doyan menggunakan 4-2-3-1 disamping 4-4-2, menggunakan skema yang identik dengan yang digunakan Wenger. Well, tentunya hasil laga ini dipengaruhi oleh kemampuan teknis gelandang City yang jauh lebih baik dari Arsenal.
(Susunan Formasi pemain di Laga Manchester City vs Arsenal. Credit : Soccerway)


Kelemahan Arsenal yang paling mencolok adalah duet bek tengah yang bertipikal lambat. Mertesacker dan Koescielny menjadi bulan-bulanan Aguero, Negredo dan Navas yang memang memiliki kecepatan. Wenger yang menurunkan Ozil, Ramsey dan Wilshere jelas kalah kelas dibandingkan Silva, Yaya Toure dan Fernandinho. Arsenal mencetak gol di laga ini dengan memanfaatkan kecepatan Walcott dalam mengekploitasi sisi kiri City, Demichelis dan Clichy.

Arsenal (4-1) Norwich
Well, dalam laga ini Ozil membuktikan betapa berbahayanya dirinya, bila tidak mendapatkan pengawalan khusus. Norwich fokus dalam mengimbangi lini tengah Arsenal, yang mana dalam laga ini Wenger kembali menurunkan Wilshere dan Cazorla bermain di sisi sayap. Ozil memainkan peran sebagai deep playmaker, membangun serangan dan membagikannya ke sektor sayap.

(Susunan Formasi pemain di Laga Manchester City vs Arsenal. Credit : Soccerway)


Space yang sangat luas dimiliki oleh Ozil untuk bertindak sebagai role play (lihat kotak kuning) memberikan pemain German ini bebas untuk berkreativitas tanpa harus bersinggungan dengan “ pemain kreatif lain (Cazorla dan Wilshere-red) yang bermain di laga ini. Dua gol Ozil membantu Arsenal memenangi Laga.

Dari empat laga di atas, tergambar sebuah fakta bahwa Wenger bebas memainkan pemain kreatifnya di posisi yang diinginkannya. Kecuali sang "maestro" Ozil, gelandang kreatif lain seperti Ramsey, Wilshere, Cazorla maupun Rosicky bisa bermain baik di posisi gelandang tengah/ bertahan, gelandang/ sayap kiri dan kanan. Dengan memainkan dua atau tiga pemain sekaligus dalam satu partai, itu membuat mereka bisa bergantian sebagai role play dan membingungkan lawan. Lawan memang mengetahui Wenger akan memainkan formasi 4-2-3-1, namun menebak lima gelandang yang diturunkan Wenger tentu sebuah pekerjaan yang tidak mudah. Selain itu, mengantisipasi skema berganti role play di tengah laga sulit sekali.

Inilah kunci Wenger Ways, sebuah anomali dari formasi yang terbaca dari laga ke laga, namun begitu sulit di hentikan ketika laga dimulai.Adalah sebuah kesalahan mencoba mengimbangi lini tengah Arsenal namun tidak punya komposisi pemain sebaik milik Wenger. Lawan harus memanfaatkan lini belakang Arsenal yang tergolong rentan terhadap serangan balik cepat agar bisa mencuri kemenangan dari tim ini. Hal itulah yang dilakukan oleh Aston Villa dan Manchester City kala bersua Arsenal musim ini.

Salam Sepakbola, 
Daniel Oslanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar