Jelang Duel Boxing Day
Manchester City vs Liverpool
Melawan Statistik
Laga Pekan ke-18 adalah laga yang penuh emosional dan menentukan bagi
Liverpool dan Manchester City. Setelah Arsenal gagal mengalahkan Chelsea
dalam pekan ke-17, maka Liverpool berhak di singgasana lebih lama untuk
saat ini. Kenyataannya, di pekan ke-18 yang hanya beberapa hari setelah
pekan ke-17, Liverpool harus bertandang ke Etihad Stadium, kandang
Manchester City. The Citizen saat ini nangkring diposisi ke-3, hanya
terpaut satu angka dari Liverpool. Kemenangan bagi Citizen akan
menaikkan posisi mereka, sedangkan kemenangan Liverpool akan tetap
mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen. Tim yang kalah bisa
tercecer ke peringkat lima bila tim papan atas lainnya berhasil
memenangi laga pekan ke-18.
Liverpool datang dengan harapan
melawan statistik. Sejauh ini, tim tamu yang datang ke Etihad Stadium
selalu gagal meraih poin. Bahkan kegagalan meraih poin diperburuk dengan
fakta Vincent Kompany cs akan menggetarkan gawang lawannya setidaknya
sebanyak tiga kali. Sebuah catatan statistik yang tak ingin dirasakan
oleh Liverpool. Catatan tandang Liverpool musim ini juga tidak terlalu
bagus. Liverpool meraih 3 kemenangan, 3 hasil imbang dan dua hasil
kekalahan. Mengingat sakralnya laga ini, bukan tidak mungkin Liverpool
bermain kesetanan dan berusaha untuk mematahkan statistik mengesankan
milik tuan rumah.
Bedah Strategi:
Sayap Bayangan Suarez
Suarez memang benar-benar menjadi ancaman nyata bagi setiap lawan
Liverpool. Bukan sekedar mencetak gol yang sekarang jumlahnya 19 dari 12
pertandingan, Suarez juga mengkreasikan assist bagi rekannya. Terbukti,
Suarez mencetak empat assist dalam tiga pertandingan terakhir, dimana
selalu membuat assist di setiap laga tersebut. Apakah Suarez menjadi
ancaman terbesar City dalam pertandingan ini? Bisa jadi ya, bisa jadi
tidak. Tapi setidaknya City harus mengerahkan lebih dari satu pemain
untuk melakukan penjagaan khusus bagi Bomber Uruguay ini.
Perang lini tengah tentu tak akan bisa dihindarkan. Lucas Leiva akan
menjadi penyeimbang lini tengah, dan Coutinho sebagai pengatur ritme
permainan. City memiliki pemain yang secara teknis jauh lebih baik dalam
diri Yaya Toured an David Silva. Liverpool sedikit diunggulkan dalam
skema permainan Sayap. Liverpool memiliki sosok Rahem Sterling yang
bermain apik menyisir sisi kanan pertahanan lawan. Di sisi kiri
pertahanan lawan, Henderson menjadi opsi yang bagus. Karakteristik
Henderson yang lebih ke arah menstabilkan permainan ini akan membawa
Suarez lebih turun ke bawah dan berposisi sebagai sayap bayangan. Pola
permainan seperti ini memberikan kesempatan bagi Suarez untuk bertindak
sebagai role-play, bebas menjelajahi setiap bagian lapangan, dan
menyulitkan para lawan menebak permainan Liverpool. Inilah yang terjadi
dalam tiga pertandingan terakhir, dimana Liverpool berhasil menang
telak, Suarez menciptakan gol dan assist bagi rekannya.
Manchester City sendiri memiliki kesempatan bagus dalam di sektor
penyerangan. Negredo dan Navas bermain apik dalam beberapa partai
terakhir. Tentunya akan menjadi kesulitan tersendiri bagi pemain
belakang Liverpool yang belum stabil dan kerap kebobolan akibat
kesalahan sendiri. Teranyar tentunya kala dijebol Cardiff City melalui
indirect freekick setelah tidak ada pemain yang menjaga Mutch untuk
melepaskan tembakan ke gawang Mignolet. Bila lini belakang Liverpool
tidak memperbaiki penampilannya, bukan tidak mungkin City tetap menjaga
rekor setidaknya mencetak tiga gol ke gawang lawannya saat tampil di
hadapan pendukungnya sendiri.
Prakiraan Pemain:
Manchester City (4-4-2)
1-Hart, 22-Clichy, 26-Demichelis, 4-Kompany, 13-Kolarov, 15-Navas,
42-Toure, 25-Fernandinho, 21-David Silva, 9-Negredo, 10-Dzeko
Pelatih: Manuel Pellegrini
Liverpool (4-2-3-1)
22-Mignolet, 2 Johnson, 37-Skrtel, 5-Agger, 38-Flanagan, 24-Allen, 21-Lucas, 31-Sterling, 10-Coutinho, 14-Henderson, 7-Suarez
Pelatih: Brendan Rodgers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar