Sehabis Kekalahan dari Inter,1-0
Balada Milan : Singa dan Domba
Milan bermain baik dan menarik,
sayang itu tak cukup bagi Il Diavollo Rosso untuk meraih poin dari saudara
mudanya, Inter Milan dalam partai Derby Della Madonina. Sebagai seorang fans
Milan, kecewa berat pasti menjadi harga mati. Lupakan sejenak mengenai hal-hal
teknis yang dilakukan oleh Milan dalam melakoni partai ini. Menjelang bursa
transfer pemain, Milan memiliki kesempatan untuk melakukan maneuver di bursa
untuk memperkuat skuadnya dan meraih kembali kemenangan yang selama ini menjadi
barang langka bagi Kaka cs. Sejauh ini, Milan kembali menggunakan cara lama
untuk merekut pemain. Ya, mencari pemain gratis atau membeli pemain yang sedang
bermasalah dengan klubnya sehingga harga si pemain bisa ditekan. Cara tidak
populis ini adalah menjadi kebijakan Andriano Galliani dalam beberapa tahun
terakhir. Dan seolah kehilangan sentuhan magisnya, cara ini tidak lagi efektif
dipandang.
Belum dibuka transfer, Milan
sudah berhasil mendatangkan dua pemain. Keisuke Honda (CSKA Moscow) dan Adil
Rami (Valencia). Tentunya proses perekrutan keduanya dengan cara seperti
diatas. Honda direkrut secara gratis, sedangkan Rami yang bermasalah dengan
Presiden Valencia, direkrut oleh Milan dengan status pinjaman serta kepemilikan
di akhir masa pinjaman. Just the same way. Pertanyaannya masih tetap sama,
apakah kedua pemain ini yang dibutuhkan oleh Milan? Benarkan kedua pemain ini
menjadi kepingan penting yang bisa membawa Milan keluar dari masa-masa sulit
ini? Well, pertandingan berikutnya Liga Italia akan menjadi jawabannya.
Namun, saya sedikit tergelitik
dengan cara Milan merekrut pemain, yang saya rasa cukup konvensional dan saya
pikir sedikit klasik, bila terlalu sarkas dibilang kolot. Banyak orang yang
berpandangan bahwa “Harga memang tidak pernah berbohong” dan transfer Milan
selama ini jelas bertolak belakang dengan hal ini. Lihat saja, bila harus
jujur, nama seperti Matri, Silvester, Poli, Constant, Zapata, Birsa menghiasi
daftar pemain rekrutan anyar Milan musim ini. Merekrut pemain berharga kaki
lima dan berharap pemain itu memiliki kualitas bintang lima. Hal yang begitu paradoks.
Sedikit out of topic, saya mengambil
contoh Tottenham Hotspurs sebagai indikator permasalahan transfer Milan.
Tottenham menjual The Lion King, sang singa, Gareth Bale dengan transfer yang
luar biasa besar. Hotspurs dengan adil menghabiskan semua biaya penjualan
pemain, termasuk Bale untuk merekrut pemain anyar. Tak kurang nama sekelas
Soldado, Lamela, Chirices, Chadli, Paulinho, Eriksen direkrut untuk
menggantikan Bale. Well, melihat banderol Soldado dan Lamela yang akumulasi
keduanya mencapai 65 juta euro, tentunya mereka bukanlah pemain sembarangan.
Mereka mungkin bukan domba, tapi tetap saja mereka bukan serigala. Dan sisa
nama diatas juga bukan serendah domba, tapi juga tidak sekelas singa. Tak ayal
pepatah yang mengatakan, kumpulan domba yang dipimpin seekor singa mampu
menakuti kumpulan singa yang dipimpin domba memang berlaku dalam hal ini. Tottenham sendiri kesulitan tanpa magis Bale meski sudah memiliki beberapa pemain bagus sebagai penggantinya. Ya, inilah kata kunci. Sang singa,
sosok inspirasional, sosok yang mampu membangkitkan antusias dan kemampuan
bermain rekan setimnya, inilah yang hilang dari Tottenham, dan tentunya Milan.
Kembali ke Milan, Milan
menghabiskan dana untuk membeli murah pemain yang bukan sekelas “singa” dan
mungkin tidak sekelas domba. Milan perlu membeli sosok Balotelli lain, yang
mampu menginspirasi rekan-rekannya di lapangan, yang mampu mengeluarkan
magic-nya saat tim sedang buntu dan kesulitan mengembangkan permainan, pemain
yang mendapat pengakuan dan respek dari rekan setim maupun lawan soal kualitas
yang dimilikinya. Dalam pandangan saya, Milan lebih baik mencoba membeli satu pemain
bintang dengan gaji mahal, yang bisa menjadi singa, ketimbang membeli lima
pemain sekelas domba dengan harga murah dan mengajinya dengan harga mahal.
Apakah Honda dan Rami masuk ke dalam “singa” yang dicari, ataukah hanya
serigala yang berusaha untuk menjadi singa? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Segera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar