Kolom Daniel Oslanto:
Review Hasil Drawing babak 8 Besar UCL
Ketika Estadio Da Luz Tak Perlu
Menakar Jagoan
Drawing Liga Champions akhirnya
di gelar pada jumat, 21 Maret 2014 pukul 11.00 GMT atau sekitar pukul 18.00 WIB.
Pada akhirnya, terjawab sudah siapa yang akan saling berhadapan untuk selangkah
lebih dekat menuju partai puncak. Madrid akan bertemu dengan Borrusia Dortmund,
dan satu pool dengan Barcelona yang akan bertemu dengan salah satu rivalnya di
liga domestik, Atletico Madrid. Bayern Munich, sang juara bertahan akan bertemu
dengan Manchester United (MU). Bayern akan satu pool dengan Chelsea yang akan
berhadapan dengan PSG. Impresif! Bagi sebagian pengamat, hasil drawing Liga Champions ini cukup
memuaskan penikmat sepakbola, karena tim unggulan teratas tidak langsung
menciptakan final dini di babak ini. Well,
sejauh manakah peluang setiap tim untuk berhasil lolos ke babak berikutnya,
hingga berlaga di Estadio Da Luz, venue
partai puncak?
Dimulai dari Bayern Munich, sang
juara bertahan. Well, The Bavarian
akan menghadapi salah satu tim yang “diremehkan” di dalam babak ini. Tak
mengherankan, karena kelolosan MU ke babak ini sedikit diluar dugaan sebagian
pengamat, menyasar kepada performa asuhan David Moyes yang seperti Roller Coaster, terkadang naik,
terkadang turun dan tidak stabil. Menghadapi Bayern yang begitu konsisten
sepanjang musim ini, MU akan dihadapkan pada masalah tidak kecil. Selain
dikarenakan Bayern adalah juara bertahan dan menjadi tim yang sangat stabil,
hanya menelan dua kekalahan di semua ajang musim ini, MU juga dihadapkan pada
realitas menjadi juara Liga Champions adalah kesempatan mereka untuk meraih
tiket Liga Champions musim depan, setelah penampilan roller coaster mereka melempar mereka di posisi ketujuh klasemen
saat ini Liga Inggris. Motivasi MU semakin berlipat melihat fakta bahwa Bayern
berhasil menaklukkan dua rekanannya dari Inggris di ajang ini, Manchester City
dan Arsenal. Keduanya kalah secara agregat pertemuan dari Bayern. Sebagai tim
yang memiliki pengalaman yang kental di ajang ini, MU tentu termotivasi untuk
mengalahkan tim yang menghukum saudara sesama Inggris. Laga pertama yang akan
dilangsungkan di Old Trafford akan menjadi kunci, mengingat Bayern nyaris tak terkalahkan
di kandangnya sendiri.
(Wayne Rooney cs, Mengusung multi misi menghadapi Bayern di babak 16 besar. (Credit: Blogger) )
Paris Saint Germain dan Chelsea
menjanjikan sebuah duel hebat tentunya. PSG memiliki senjata tajam bernama
Zlatan Ibrahimovic, yang akan menguji ketangguhan John Terry dan Peter Cech di
lini belakang Chelsea. Chelsea sendiri memiliki kekuatan utama di sektor sayap.
Hazard dan Willian sangat lihai menyisir sisi sayap sehingga menjadi momok
tersendiri bagi setiap lawannya. Laga ini dianggap seimbang, dan faktor
kecerdikan pelatih akan menentukan siapa pemenang dari duel ini, yang akan
berhadapan dengan pemenang duel Munich versus
MU.
Di pool yang lain, Madrid akan bertemu dengan sang Finalis tahun lalu,
Borussia Dortmund. Partai ini adalah ulangan partai semifinal musim lalu,
dimana Dortmund berhasil unggul dengan agregat 5-4. Laga pertama dari duel ini
akan digelar di Santiago Bernaubeu, kandang Madrid. Selain termotivasi mengusung
misi revans, Madrid juga memiliki
modal berkaca pada hasil tahun lalu, Madrid berhasil memenangi laga di
Bernaubeu dengan skor 3-1. Kehilangan Mario Goetze (yang pindah ke Bayern), dan
Robert Lewadownski yang terkena akumulasi kartu di laga pertama nanti tentunya
akan mengurangi daya ledak Dortmund secara signifikan. Di atas kertas, Madrid
unggul dalam segala hal dari Dortmund untuk memenangi duel ini.
Satu partai yang tak kalah
menarik adalah Barcelona versus Atletico Madrid. Sebagai salah satu tim yang
berkembang semejak diasuh Diego Simeone, Atletico muncul menjadi salah satu
kekuatan baru di kancah domestik maupun di kancah Eropa. Diego Costa cs
memiliki kemampuan untuk menyulitkan para musuh-musuhnya musim ini. Barcelona
yang bertemu dengan mereka di kancah domestik tentu sudah merasakannya. Secara
kualitas, duel ini berimbang dan kecerdikan Diego Simeone dan Tata Martino di bench akan menjadi salah satu pembeda
krusial. Pemenang duel ini tentunya akan menghadapi pemenang duel Madrid vs
Dortmund. Tanpa mengesampingkan Dortmund, siapapun yang pemenang di partai ini,
akan menyajikan laga hebat kontra Madrid. Entah El Classico atau Derby
kota Madrid.
(El Clasico berpeluang besar terjadi di babak semifinal meyusul Madrid dan Barcelona di pool yang sama. Credit : El Clasico Live)
Pagelaran Liga Champions
mendekati babak akhir. Estadio da Luz sebagai venue partai puncak kompetisi tertinggi di Eropa sudah tidak sabar
menyambut pemenang di ajang ini. Madrid, Bayern, Barcelona dan Chelsea secara
kondisi dan historikal diunggulkan untuk melangkah ke babak berikutnya, namun
keempat kontestan lain tak kalah bagus dari mereka. Bagaimanapun juga, Estadio
Da Luz tak perlu lagi berkecil hati. Mereka adalah yang terbaik di Eropa dan
dunia, sehingga siapapun yang ke partai puncak, tentunya akan disambut hangat
oleh seluruh penikmat sajian si kulit bundar.
Menakar Jagoan Estadio Da Luz? Well, semua yang berada di babak ini
adalah juara di babak grup, pilihan yang terbaik dari yang terbaik yang bermain
di Liga Champions musim ini. Semuanya pantas untuk berlaga di stadion
kebanggaan publik Lisbon. Pihak penyelenggara hanya perlu berbenah untuk menyambut
siapa tim terbaik yang terpilih untuk berlaga di laga puncak.
Hello, Lisbon. This is party time!
-Daniel Oslanto-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar